.fb-background { background : #fff; width : 500px; }

TEAM KOMFAAS

TEAM KOMFAAS
TEAM KOMFAAS (Komunitas Falak Astronomi At-Tibyaan Sindang)

Rabu, 15 Juli 2015

KAJIAN ILMU FALAK, FIQIH, USHUL FIQIH, DAN MUNAZHOROH


------------------------------------
Assalaamu'alaikum Wr.Wb.
Diberitahukan kepada seluruh santri dan pelajar dimanapun anda berada,
insya Alloh Pengajian Kitab (Pasaran)
di
Pondok Pesantren As-Salafiyyah
AT-TIBYAAN
(Blok Jum'at Ds.Sindang Kec.Cikijing Kab.Majalengka Prov.Jawa Barat)
akan dilaksanakan pada:

10 syawal-10 Dzulqo'dah 1436 H

*FAN FALAK
1. سلم النيرين
2. فتح الرؤف المنان
3. تقريب المقصد
4. بديعة المثال
5.Metode Ephemeris
6.Metode Almanak Nautika
7.Menghitung dan Mengukur Arah Qiblat dg berbagai metode
8.Menghitung Jadwal waktu Sholat dr berbagai metode
9. Praktek Rukyatul Hilal dgn Alat Clasic dan Modern (Telescope)
10. Praktek Melihat Bulan, Matahari, dan Bintang dg Teropong
*FAN FIQIH
11.فتح المعين جزء ١+٢
*FAN USHUL FIQIH
12.فوائد المكية
*FAN MUNAAZHOROH
13.الولدية

Pengajar:
1. K.H.ZAENAL MUTTAQIN
(Murid K.H.AANG SYADILI Cibeureum Sukabumi)
2. K.ARUD SYARIFUDDIN
(Murid Abah K.H.YUSUF Caringin Tangerang)

Syarat:
Membawa KTP (bagi yg punya)
Siap Mentaati Peraturan Pesantren
Pendaftaran 30rb

NB:
Bagi yang ingin mengikutinya dan belum mempunyai kitab, silahkan hubungi panitia dan Pesan Kitabnya (kitab terbatas).

Contact Person:
+6285723956064
PIN 5232d333
WA 085224060845
Facebook: Ma'had At-Tibyaan
Group: Silaturahmi Ma'had At-Tibyaan

mohon do'anya dari semuanya semoga pengajiannya berjalan dgn lancar, aamiin.
Mohon Keikhlasan hati untuk bersedia mengumumkan dan menyebarkan pengumuman ini.
semoga Alloh membalas amal sholeh anda.aaamiin
Wassalaamu'alaikum Wr.Wb.

Jumat, 22 Mei 2015

RINGKASAN DASAR ILMU FALAK

1. Pengertian
Falak ( الفلك ) menurut bahasa, artinya orbit atau peredaran/lintasan benda-benda langit, sedangkan menurut istilah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari lintasan benda-benda langit khususnya bumi, bulan dan matahari pada orbitnya masing-masing dengan tujuan untuk diketahui posisi benda langit tersebut antara satu dengan yang lainnya, agar dapat diketahui waktu-waktu di permukaan bumi.
Dinamakan juga Ilmu Hisab karena kegiatan yang menonjol dari ilmu ini ialah menghitung kedudukan ketiga benda langit di atas.

2. Ruang lingkup
Pembahasan dan kegiatan dalam ilmu falak hanyalah terbatas pada pembahasan mengenai peredaran bumi, matahari dan bulan saja, karena peredaran ketiga benda langit inilah yang mempunyai sangkut paut dengan perhitungan waktu shalat, penentuan arah kiblat, perhitungan awal bulan qomariyah dan perhitungan terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan.

3. Manfa'at Ilmu Falak
Diantara manfaat ilmu falak yaitu kita dapat menentukan arah kiblat suatu tempat di permukaan bumi, dapat memastikan waktu shalat telah tiba, atau matahari sudah terbenam untuk berbuka puasa. Dapat mengarahkan pandangannya dengan tepat ke posisi hilal ketika melakukan rukyatul hilal bahkan dapat mengetahui akan terjadinya peristiwa gerhana matahari dan gerhana bulan berpuluh bahkan beratus tahun yang akan datang.


4. Hukum Mempelajari Ilmu Falak
Para ulama, misalnya Ibnu Hajar dan ar-Ramli berkata bahwa bagi orang yang hidup dalam kesendirian maka mempelajari ilmu falak itu fardlu 'ain baginya. Sedangkan bagi masyarakat banyak hukumnya fardlu kifayah.

11:30  
03/08/1436
22/05/2015

Created by
TEAM KOMFAAS
(Komunitas Falak Astronomi At-Tibyaan Sindang)
085224060845 - 085723956064

Kamis, 22 Mei 2014

PENGAJIAN ILMU FALAK, FIQIH, DAN MUNAZHOROH

INFORMASI PENGAJIAN KILAT
ILMU FALAK, USHUL FIQIH, FIQIH dan MUNAZHOROH
KHUSUS AHLUSSUNNAH WALJAMA'AH

Assalaamu'alaikum Warohmatulloh Wabarokaatuh...

IKUTILAH.....!!!

KAJIAN KILAT KITAB KUNING
di
MA'HAD AT-TIBYAAN
(Alamat :Jalan Raya Sindang
Blok Jum'ah RT.01 RW.06
Desa Sindang
Kecamatan Cikijing
Kabupaten Majalengka Jawa Barat)

yang insya Alloh akan dilaksanakan pada tanggal
15 Syawal s/d 25 Dzulqo'dah 1435 H.
atau
10 Agustus s/d 20 September 2014 M.
(selama 40 hari)

oleh
K.H.Drs.Zaenal Muttaqin
(Murid K.H.Aang Hasan Syadzili Cibeureum Sukabumi)
dan
K. Arud Syarifuddin
(Murid Abah Yusuf Caringin Tangerang)

Kitab yang akan dikaji yaitu :
- Ilmu Falak
1. Sulam An-Nayiroen
2. Fath Ar-Rouf Al-Manan
3. Taqrib Al-Maqshod
4. Badii'at Al-Mitsal
5. Ephemeris
6. Nautica Al-Manak
7. Metode Menentukan Arah Kiblat
8. Metode Membuat Jadwal Waktu Shalat sepanjang masa
- Ilmu Ushul Fiqih
9. Fawaaid Al-Makiyah (hanya Lughot)
- Ilmu Fiqih
10. Fath Al-Mu'in Juz 1 dan 2
- Ilmu Munazhoroh
11. Al-Waladiyah

Metode yang digunakan yaitu :
- Lughot Jawa dan Sunda
- Surah (penjelasan) menggunakan bahasa Sunda dan Bahasa

Indonesia (bila diperlukan)
- Sanad dan Qodiah (khusus Fath Al-Mu'in)

Administrasi :
Pendaftaran Rp. 30.000,-

Bagi anda yang berminat, segera daftarkan diri anda dengan

menyebutkan NAMA dan ALAMAT (kabupaten)
ke nomor:
085 224 060 845
atau
085 723 95 6064

Catatan :
- Peserta Wajib Mentaati peraturan Ma'had
- Membawa KTP atau Kartu pengenal lainnya
- Kitab dan Alat Tulis tersedia di sekretariat
- Untuk Fan Falak menggunakan kalkulator CASIO Fx-82Ms (atau

sejenisnya) dan Rubu Mujayyab (bisa di pesan disekretariat)
- Untuk yang berminat Muqim di pesantren tidak dipungut biaya

pendaftaran
- Peserta diharap datang 1 atau 2 Hari sebelum pengajian dimulai

dan melakukan pendaftaran ulang.
- Hal-hal yang kurang dimengerti silahkan hubungi nomor hp

panitia diatas

Mohon keikhlasannya untuk menyebarkan postingan ini
jazaakumulloh ahsanal jazaa.....

Silahkan Gabung di gruf kami
www.facebook.com/groups/silaturahmi.attibyaan

like juga Halaman kami
http://www.facebook.com/attibyaan

Wassalaamu'alaikum Warohmatulloh Wabarokaatuh...

Selasa, 26 November 2013

BIOGRAFI HABIB UMAR BIN HAFIDZ YAMAN



Al-Imam Al-’Arifbillah Al-Musnid Al-Hafidz Al-Mufassir Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz. 

Nama lengkap beliau adalah 
Al-Habib ‘Umar bin 
Muhammad bin 
Salim bin 
Hafidz bin 
Abdallah bin 
Abi Bakar bin
‘Idrous bin 
Al-Hussain bin 
Al-Syaikh Abi Bakr bin 
Salim bin 
'Abdullah bin 
'Abdurrahman bin
‘Abdullah bin
Al-Syaikh ‘Abdarrahman Assaqof bin
Muhammad Maula Al-Daweela bin
‘Ali bin
‘Alawi bin
Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad bin
'Ali bin
Muhammad Sahib Al-Mirbat bin
‘Ali Khali‘ Qasam bin
‘Alawi bin
Muhammad bin
‘Alawi bin
‘Ubaidallah bin
Al-Imam Al-Muhajir Ilallah Ahmad bin 
‘Isa bin
Muhammad bin
‘Ali Al-‘Uraidi bin
Ja’far Asshadiq bin
Muhammad Al-Baqir bin
‘Ali Zainal ‘Abidin bin
Hussain sang cucu laki-laki, 
putera dari pasangan ‘Ali putera dari Abu Talib dan Fatimah Azzahra puteri dari Rasul Muhammad SAW.

Beliau terlahir di Tarim, Hadramaut, salah satu kota tertua di Yaman yang menjadi sangat terkenal di seluruh dunia dengan berlimpahnya para ilmuwan dan para alim ulama yang dihasilkan kota ini selama berabad-abad. Beliau dibesarkan di dalam keluarga yang memiliki tradisi keilmuan Islam dan kejujuran moral dengan ayahnya yang adalah seorang pejuang martir yang terkenal, Sang Intelektual, Sang Da’i Besar, Muhammad bin Salim bin Hafiz bin Syaikh Abu Bakr bin Salim. Ayahnya adalah salah seorang ulama intelektual Islam yang mengabdikan hidup mereka demi penyebaran agama Islam dan pengajaran Hukum Suci serta aturan-aturan mulia dalam Islam. Beliau secara tragis diculik oleh kelompok komunis dan diperkirakan telah meninggal, semoga Allah mengampuni dosa-dosanya. Demikian pula kedua kakek beliau, Al-Habib Salim bin Hafiz dan Al-Habib Hafiz bin Abdallah yang merupakan para intelektual Islam yang sangat dihormati kaum ulama dan intelektual Muslim pada masanya. Allah seakan menyiapkan kondisi-kondisi yang sesuai bagi al-Habib ‘Umar dalam hal hubungannya dengan para intelektual muslim disekitarnya serta kemuliaan yang muncul dari keluarganya sendiri dan dari lingkungan serta masyarakat dimana ia dibesarkan.

Beliau telah mampu menghafal Al Qur’an pada usia yang sangat muda dan ia juga menghafal berbagai teks inti dalam fiqh, hadith, Bahasa Arab dan berbagai ilmu-ilmu keagamaan yang membuatnya termasuk dalam lingkaran keilmuan yang dipegang teguh oleh begitu banyaknya ulama-ulama tradisional seperti Muhammad bin ‘Alawi bin Shihab dan Syaikh Fadl Baa Fadl serta para ulama lain yang mengajar di Ribat, Tarim yang terkenal itu. Maka beliau pun mempelajari berbagai ilmu termasuk ilmu-ilmu spiritual keagamaan dari ayahnya yang meninggal syahid, Al-Habib Muhammad bin Salim, yang darinya didapatkan cinta dan perhatiannya yang mendalam pada da’wah dan bimbingan atau tuntunan keagamaan dengan cara Allah s.w.t. Ayahnya begitu memperhatikan sang ‘Umar kecil yang selalu berada di sisi ayahnya di dalam lingkaran ilmu dan dhikr.

Namun secara tragis, ketika Al-Habib ‘Umar sedang menemani ayahnya untuk sholat Jum‘ah, ayahnya diculik oleh golongan komunis, dan sang ‘Umar kecil sendirian pulang ke rumahnya dengan masih membawa syal milik ayahnya, dan sejak saat itu ayahnya tidak pernah terlihat lagi. Ini menyebabkan ‘Umar muda menganggap bahwa tanggung jawab untuk meneruskan pekerjaan yang dilakukan ayahnya dalam bidang Da‘wah sama seperti seakan-akan syal sang ayah menjadi bendera yang diberikan padanya di masa kecil sebelum beliau mati syahid. Sejak itu, dengan sang bendera dikibarkannya tinggi-tinggi, ia memulai, secara bersemangat, perjalanan penuh perjuangan, mengumpulkan orang-orang, membentuk Majelis-majelis dan da’wah.
Subhanalloh...

Perjuangan dan usahanya yang keras demi melanjutkan pekerjaan ayahnya mulai membuahkan hasil. Kelas-kelas mulai dibuka bagi anak muda maupun orang tua di mesjid-mesjid setempat dimana ditawarkan berbagai kesempatan untuk menghafal Al Qur’an dan untuk belajar ilmu-ilmu tradisional.

Ia sesungguhnya telah benar-benar memahami Kitab Suci sehingga ia telah diberikan sesuatu yang khusus dari Allah meskipun usianya masih muda. Namun hal ini mulai mengakibatkan kekhawatiran akan keselamatannya dan akhirnya diputuskan beliau dikirim ke kota Al-Bayda’ yang terletak di tempat yang disebut Yaman Utara yang menjadikannya jauh dari jangkauan mereka yang ingin mencelakai sang sayyid muda.

Disana dimulai babak penting baru dalam perkembangan beliau. 
Masuk sekolah Ribat di Al-Bayda’ ia mulai belajar ilmu-ilmu tradisional dibawah bimbingan ahli dari yang Mulia Al-Habib Muhammad bin ‘Abdullah Al-Haddar, semoga Allah mengampuninya, dan juga dibawah bimbingan ulama madzhab Shafi‘i Al-Habib Zain bin Smith, semoga Allah melindunginya. Janji beliau terpenuhi ketika akhirnya ia ditunjuk sebagai seorang guru tak lama sesudahnya. Ia juga terus melanjutkan perjuangannya yang melelahkan dalam bidang Da‘wah.

Kali ini tempatnya adalah Al-Bayda’ dan kota-kota serta desa-desa disekitarnya. Tiada satu pun yang terlewat dalam usahanya untuk mengenalkan kembali cinta kasih Allah dan Rasul SAW pada hati mereka seluruhnya. Kelas-kelas dan majelis didirikan, pengajaran dimulai dan orang-orang dibimbing, usaha beliau yang demikian gigih mulai menunjukkan hasil yang besar, mereka tersentuh dengan ajarannya, terutama para pemuda yang sebelumnya telah terjerumus dalam kehidupan yang kosong dan dangkal, namun kini telah mengalami perubahan mendalam hingga mereka sadar bahwa hidup memiliki tujuan, mereka bangga dengan indentitas baru mereka sebagai orang Islam, mengenakan sorban dan mulai memusatkan perhatian mereka untuk meraih sifat-sifat luhur dan mulia dari Rasul SAW.

Sejak saat itu, sekelompok besar orang-orang yang telah mengikuti beliau mulai berkumpul mengelilingi beliau dan membantunya dalam perjuangan da‘wah maupun keteguhan beliau dalam mengajar di berbagai kota besar maupun kecil di Yaman Utara. Pada masa ini beliau mulai mengunjungi kota-kota maupun masyarakat diseluruh Yaman, mulai dari kota Ta’iz di utara, beliaupun belajar ilmu dari mufti Ta‘iz Al-Habib Ibrahim bin Aqil bin Yahya yang mulai menunjukkan pada beliau perhatian dan cinta yang besar sebagaimana ia mendapatkan perlakuan yang sama dari Syaikh Al-Habib Muhammad Al-Haddar, sehingga ia memberikan puterinya untuk dinikahi setelah menyaksikan bahwa dalam diri beliau terdapat sifat-sifat kejujuran dan kepintaran yang agung.

Tak lama setelah itu, beliau melakukan perjalanan melelahkan demi melakukan ibadah Haji di Mekkah dan untuk mengunjungi makam Rasul SAW di Madinah. Dalam perjalanannya ke Hijaz, beliau diberkahi kesempatan untuk mempelajari beberapa kitab dari para ulama terkenal disana, terutama dari Al-Maghfurlah Al-Qutub Al-Habib ‘Abdul Qadir bin Ahmad Assaqaf yang menyaksikan bahwa di dalam diri ‘Umar muda, terdapat semangat pemuda yang penuh cinta kepada Allah dan Rasul-Nya SAW dan sungguh-sungguh tenggelam dalam penyebaran ilmu dan keadilan terhadap sesama umat manusia sehingga beliau dicintai oleh Al-Habib Abdul Qadir salah seorang guru besarnya. Begitu pula beliau diberkahi untuk menerima ilmu dan bimbingan dari kedua pilar keadilan di Hijaz, yakni Al-Habib Ahmed Mashur Al-Haddad dan Al-Habib ‘Attas Al-Habsyi.



Sejak itulah nama Al-Habib Umar bin Hafiz mulai tersebar luas terutama dikarenakan kegigihan usaha beliau dalam menyerukan agama Islam dan memperbaharui ajaran-ajaran awal yang tradisional. Namun kepopuleran dan ketenaran yang besar ini tidak sedikitpun mengurangi usaha pengajaran beliau, bahkan sebaliknya, beliau mendapatkan sumber tambahan dimana tujuan-tujuan mulia dapat dipertahankan. Tiada waktu yang terbuang sia-sia, setiap saat dipenuhi dengan mengingat Allah SWT dan Rasul SAW dalam berbagai situasi dan lokasi yang berbeda. Perhatiannya yang mendalam terhadap membangun keimanan terutama pada mereka yang berada didekatnya, telah menjadi salah satu dari perilaku beliau yang paling terlihat jelas sehingga membuat nama beliau tersebar luas bahkan hingga sampai ke Dunia Baru.

Negara Oman akan menjadi fase berikutnya dalam pergerakan menuju pembaharuan abad ke-15. Setelah menyambut baik undangan dari sekelompok Muslim yang memiliki hasrat dan keinginan menggebu untuk menerima manfaat dari ajarannya, beliau meninggalkan tanah kelahirannya dan tidak kembali hingga beberapa tahun kemudian.
Bibit-bibit pengajaran dan kemuliaan juga ditanamkan di kota Shihr di Yaman timur, kota pertama yang disinggahinya ketika kembali ke Hadramaut, Yaman. Disana ajaran-ajaran beliau mulai tertanam dan diabadikan dengan pembangunan Ribat Al-Mustafa. Ini merupakan titik balik utama dan dapat memberi tanda lebih dari satu jalan, dalam hal melengkapi aspek teoritis dari usaha ini dan menciptakan bukti-bukti kongkrit yang dapat mewakili pengajaran-pengajaran di masa depan.
Guru-Guru Beliau :

· Al-Habib Muhammad bin Salim (Ayahanda Beliau)
· Al-Habib al-Munshib Ahmad bin ‘Ali bin asy-Syaikh Abu Bakar,
· Al-Habib ‘Abdullah bin Syaikh al-’Aydrus,
· Al-Muarrikh al-Bahhaatsah al-Habib ‘Abdullah bin Hasan BalFaqih,
· Al-Muarrikh al-Lughawi al-Habib ‘Umar bin ‘Alwi al-Kaaf,
· Asy-Syaikh al-Mufti Fadhal bin ‘Abdur Rahman BaFadhal,
· Asy-Syaikh Tawfiq Aman
· dan kepada saudara kandungnya al-Habib ‘Ali al-Masyhur bin Muhammad bin Salim.



Selain kepada para ulama Tarim, beliau juga menuntut ilmu dan ijazah kepada banyak lagi ulama di luar kota tersebut seperti di Kota Syihr, al-Baidha` dan juga al-Haramain. diantaranya beliau menuntut ilmu dan menerima ijazah kepada :

· Al-Habib Muhammad bin ‘Abdullah al-Hadhar,
· Al-Habib Zain bin Ibrahim Bin Sumaith,
· Al-Habib al-Musnid Ibrahim bin ‘Umar bin ‘Aqil,
· Al-Habib ‘Abdul Qadir bin Ahmad as-Saqqaf,
· Al-Habib Ahmad Masyhur bin Taha al-Haddad,
· Al-Habib Abu Bakar al-Aththas bin ‘Abdullah al-Habsyi
· dan asy-Syaikh al-Musnid Muhammad Isa al-Fadani.

Sekembalinya ke Kota Tarim, beliau mengasaskan Rubath Darul Musthofa pada tahun 1414H / 1994M dengan tiga matlamat:

(1) mengajar ilmu agama secara bertalaqqi dan menerimanya daripada ahlinya yang bersanad; 
(2) mentazkiah diri dan memperbaikkan akhlak; dan 
(3) menyebarkan ilmu yang bermanfaat serta berdakwah menyeru kepada Allah s.w.t. 

Kepulangannya ke Tarim menjadi tanda sebuah perubahan mendasar dari tahun-tahun yang ia habiskan untuk belajar, mengajar, membangun mental agamis orang-orang disekelilingnya, menyebarkan seruan dan menyerukan yang benar serta melarang yang salah. Darul-Mustafa menjadi hadiah beliau bagi dunia, dan di pesantren itu pulalah dunia diserukan. Dalam waktu yang dapat dikatakan demikian singkat, penduduk Tarim akan menyaksikan berkumpulnya para murid dari berbagai daerah yang jauh bersatu di satu kota yang hampir terlupakan ketika masih dikuasai para pembangkang komunis. 

Murid-murid dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Kepulauan Comoro, Tanzania, Kenya, Mesir, Inggris, Pakistan, Amerika Serikat dan Kanada, juga negara-negara Arab lain dan negara bagian di Arab akan diawasi secara langsung oleh Habib Umar bin Hafiz. Berdirinya berbagai institusi Islami serupa di Yaman dan di negara-negara lain dibawah manajemen Al-Habib Umar akan menjadi sebuah tonggak utama dalam penyebaran Ilmu dan perilaku mulia. Habib Umar bin Hafidz adalah Ulama terkemuka di Hadramaut, Yaman. Madrasahnya Darul Mustafa, telah menghasilkan ribuan kader Mubaligh yang berdakwah di segenap penjuru dunia,.sebagai Ulama dan Mubaligh, tutur katanya lembut dan pengetahuan agamanya luas. Namun sorot matanya tajam dan raut mukanya selalu tampak bercahaya. Dan ketika berceramah, beliau bisa berubah menjadi “singa podium” yang berapi-api. Kalimat demi kalimat meluncur dengan suara lantang dan selalu bernas. Meski begitu, beliau tidak pernah menyinggung golongan atau pihak lain, apalagi menyakiti dengan kata-kata. Beliau selalu menekankan pentingnya kebersihan hati, pengamalan ilmu dan berdakwah di jalan Allah swt. Menurut salah seorang muridnya, Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan, Habib Umar tidak pernah stress dan marah kepada murid-muridnya.

Teristimewa, Habib Umar tidak mau menunjukkan karomahnya di hadapan banyak orang. Menurutnya, karomah yang paling penting adalah bukan bisa terbang di udara; misalnya. Kalau manusia bisa terbang, apa bedanya dengan burung. Tapi karomah yang paling besar adalah Istiqamah, seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

Disamping sebagai Da’i, Habib Umar juga penulis yang produktif. Karya-karyanya tidak sebatas ilmu Fiqih, beliau juga mengarang beberapa kitab tasawuf dan maulid. Kitab yang ditulis antara lain :
·         Diyaul Lami ( Maulid Nabi Muhammad SAW )
·         Dhakhira Musyarofah ( Fiqih )
·         Muhtar Ahadits ( Hadits )
·         Nurul Iman ( akidah )
·         Durul Asas ( Nahwu )Khulasah Madani an-Nabawi ( zikir )
·         Tsaghafatul Khatib ( pedoman Khutbah )

Habib ‘Umar kini tinggal di Tarim Yaman, dimana beliau mengawasi perkembangan di Darul Mustafa dan berbagai sekolah lain yang telah dibangun dibawah manajemen beliau. Beliau masih memegang peran aktif dalam penyebaran agama Islam, sedemikian aktifnya sehingga beliau meluangkan hampir sepanjang tahunnya mengunjungi berbagai negara di seluruh dunia demi melakukan kegiatan-kegiatan mulianya.

Allohuma Thowwil 'Umuurohu, Washohhih Ajsaadahu...aaamiin

Mohon do'anya kepada semua pembaca yang budiman, Semoga penulis bisa lebih dekat lagi berguru kepada beliau.aaamiin


Oleh : Moch Elbaqie (085224060845)





Minggu, 10 November 2013

TELESKOP TERCANGGIH SE-DUNIA




Sebuah teleskop seharga £1 miliar, atau setara Rp. 14,5 triliun, bernama Array Atacama Large Millimeter (ALMA) telah diresmikan pada 13 Maret 2013, waktu setempat. Dengan biaya produksi yang fantastis, para ilmuwan mengklaim teleskop termahal ini dapat menyaksikan saat-saat pertama alam semesta terbentuk.

Teleskop yang disebut-sebut paling canggih di dunia ini merupakan proyek astronomi terbesar sepanjang sejarah. Alat super mewah ini dibangun di gurun Liano Chajnantor yang gersang di Chile.
Dibangun di ketinggian 5.000 meter dan memiliki 66 antena raksasa yang berdiameter 12 meter, teleskop ini mengumpulkan gelombang radio di luar angkasa dengan bantuan cahaya optik. Informasi tersebut kemudian diproses oleh sebuah komputer super.
Para ilmuwan percaya, teleskop ALMA siap mengamati terbentuknya alam semesta, seperti melihat bagaimana bintang dan planet tercipta.
Teleskop raksasa ini merupakan hasil kolaborasi dari negara-negara di Eropa, Asia Timur, dan Amerika Utara, yang menyumbang sebesar £950 juta, setara Rp. 13.771 triliun, sedangkan Inggris menyumbang £65.000, setara Rp. 941 juta.


“Para komunitas ilmiah akan menggunakan ALMA untuk penelitian mengenai asal usul pembentukan bintang, planet, dan tata surya lain,” kata Thijs de Graaw, direktur ALMA, dilansir Telegraph, 13 Maret 2013.


“Bahkan, mungkin bisa menemukan bagaimana teori Big Bang terjadi,” tandasnya.
Dia menambahkan, ini adalah revolusi dalam sejarah alam semesta. Teleskop ini fokus untuk melihat terbentuknya awan debu pada proses terciptanya planet. Teleskop ALMA akan membuka babak baru ilmu astronomi.


“Diharapkan teleskop mampu menjeliiaskan asal usul unsur terciptanya matahari, bintang, planet, dan akhirnya manusia,” ungkap Thijs de Graaw.
Sementara menurut Brian Ellison, manajer proyek Teleskop Alma mengatakan, semua makhluk terbuat dari stardust. Teleskop ALMA akan menjawab beberapa pertanyaan tentang dari mana manusia berasal.


“Teleskop ALMA diperkirakan akan menangkap gambar sepuluh kali lebih tajam dari teleskop luar angkasa Hubble,” tutup Ellison.


Jangan lupa gabung di fanspage facebook kami
"Komunitas Falak Astronomi At-Tibyaan Sindang"

Sabtu, 17 November 2012

Cara menetukan arah qiblat dengan Mizwala Qibla Finder (MQF) Versi MinPlus















1. Pasangkan Mizwala secara benar beserta benangnya, kemudian tempatkan mizwala pada tempat yang telah diukur dengan waterpass sampai benar-benar horizontal dan pada tempat yang terkena sinar matahari.


2. Siapkan data yang akan dibutuhkan pada softwere mizwala seperti Timezone, Lintang dan Bujur Tempat, Tanggal dan Waktu yang akan dilaksanakan pengukuran, dan Interval waktu yang dibutuhkan.


3. isi data mizwah sesuai tanggal, waktu yang akan dijadikan pengukuran seperti : time zone,lintang, bujur,dan interval yang dibutuhkan.


4. Tempatkan bayang-bayang sinar matahari pada garis bayangan yang terdapat pada mizwala dan pada waktu yang akan dilakukan pengukuran misalkan jam 13.05 (tanggal 26 September 2013 WIB, Zone 7, Majalengka 6° 50’ LS dan 108° 12’ BT).


5. Lihat data mizwah kolom selisih Qiblat pada waktu pengukuran (Jam 13.05). Misalkan jam 13.05 (tanggal 26 September 2013 WIB, Zone 7, Majalengka 6° 50’ LS dan 108° 12’ BT). Selisih Qiblat -168° 24' 9,04".


6. Tarik benang dan tempatkan pada angka -168° 24' 9,04" dari bayangan. Dengan kata lain, Qiblat berada pada -168° 24' 9,04" dari bayangan sinar matahari.


7. Tarik garis pada bayangan benang tersebut dan itulah arah Qiblat. Insya Alloh. Wallohu A’lam.

Mohon koreksinya jika terdapat kesalahan.

Terima kasih Semoga Bermanfaat.

By Penyusun: Moch. Aaq Abdul Baqie, S.Pd.I.

085 22 40 60 845